Bagaimana Mengajarkan Matematika

Senin, 21 April 2008

Pernahkah Anda sebagai orang tua merasa kesulitan mengajarkan matematika kepada putra/putri anda? Mungkin Anda yakin sudah mengajarkan matematika kepada putra/putri anda dengan benar, tetapi mengapa nilai mereka tidak mencapai target Anda? Anda tidak sendirian dalam hal ini, banyak orang tua lain yang juga merasakan hal sama.
“Matematika itu susah” merupakan pernyataan klasik. Bisa jadi sebagian besar putra/putri Anda membenarkan kalimat tersebut. Apalagi mereka yang tidak menyukai matematika pasti beranggapan bahwa ilmu pasti ini rumit, njelimet, membingungkan, dan bikin pusing saja. Akhirnya mereka pun jadi malas belajar matematika.
Ada hal penting yang harus dipahami dan disadari oleh orang tua terhadap putra/putrinya, yaitu: tidak semua putra/putri anda memiliki tingkat intelektual tinggi. Kemampuan setiap anak menangkap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru berbeda-beda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Memaksa dan memarahi anak tidak akan membuahkan hasil, justru akan menimbulkan ketakutan dan kecemasan bagi anak. Anggapan orang tua bahwa menghafal adalah cara cepat agar anak bisa/pandai matematika juga tidak seratus persen benar. Anak akan cenderung menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran hafalan dan hal ini merupakan salah satu penyebab kepanikan/kecemasan anak apabila suatu ketika dia kesulitan dalam menghafal.
Dalam usaha meningkatkan pemahaman anak terhadap matematika diperlukan suatu metode pengajaran yang lain dan disesuaikan dengan kondisi anak. Anak yang sudah mengalami kejenuhan atau kelelahan akan kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Kondisikan dulu anak betul-betul siap belajar, beri semangat, motivasi dan perhatian. Kunci keberhasilan orang tua dalam mengajarkan matematika kepada putra/putrinya adalah SABAR & TELATEN. Cobalah untuk bersabar dan telaten dalam menuntun anak belajar. Kalau dipandang perlu, selingi belajarnya dengan dongeng atau lelucon yang berkaitan dengan matematika. Berikan rasa nyaman bagi anak untuk belajar, jangan sampai anak tertekan/merasa dipaksa untuk belajar. Penggunaan peraga permainan matematika atau game matematika di komputer juga sangat membantu menumbuhkan kecintaan anak terhadap belajar matematika.
Salah satu hal yang tidak kalah pentingnya dalam pengajaran matematika adalah “Pemaknaan”. Matematika merupakan ilmu pasti yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Berilah makna dari setiap pembelajaran dengan mengaitkan materi yang anak pelajari dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Misal: saat anak belajar berhitung: berikan setumpuk sendok atau segenggam kelereng untuk dihitung, saat anak belajar perkalian: mintalah anak untuk menghitung jumlah gelas yang ada di beberapa kardus, Saat anak belajar uang: tunjukkan uang yang sebenarnya ke anak untuk dibelanjakan ataupun untuk dihitung jumlahnya, dan masih banyak lagi contoh lainnya yang tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat belalar. Dengan mengetahui manfaatnya, anak akan lebih tertarik dan merasa bahwa sangatlah penting belajar dan memahami matematika. Semoga usaha kita bersama dalam hal menanamkan kecintaan dan kemampuan anak dalam pelajaran matematika di ridhoi oleh Allah SWT. Amin.

0 komentar:

ShoutBox


ShoutMix chat widget
banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box
 

How about Mathematics?

Followers